Beranda | Artikel
Bolehkah Puasa Setelah Pertengahan Syaban? Syaikh Saad al-Khatslan #NasehatUlama
Selasa, 21 Maret 2023

Apakah ada nash yang sahih tentang larangan puasa setelah pertengahan bulan Sya’ban?
Dalam perkara ini ada hadis, “Jika bulan Sya’ban telah memasuki pertengahan, maka janganlah kalian berpuasa!”
Hadis ini diriwayatkan Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah.
Tapi ini adalah hadis yang lemah.
Hadis ini diingkari oleh Imam Ahmad, Yahya bin Ma’in, dan ulama lainnya.
Jadi, para Imam hadis mengingkari kesahihan hadis ini dan berkata bahwa ia tidak sahih.
Dengan demikian, tidak ada satu pun hadis sahih tentang larangan terhadap puasa setelah pertengahan bulan Sya’ban.
Di antara yang menjadi dalil hal ini adalah riwayat dalam Shahih al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu
bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian mendahului Ramadan dengan puasa sehari atau dua hari sebelumnya,
kecuali bagi orang yang biasa berpuasa.”
Larangan dalam hadis ini hanyalah terhadap puasa sehari atau dua hari sebelum bulan Ramadan.
Maknanya jika lebih dari dua hari, maka tidak mengapa.
Ini juga menegaskan kelemahan hadis, “Jika bulan Sya’ban telah memasuki pertengahan, maka janganlah kalian berpuasa.”
Demikian.

====

هَلْ وَرَدَ نَصٌّ ثَابِتٌ فِي النَّهْيِ عَنِ الصَّوْمِ بَعْدَ مُنْتَصَفِ شَعْبَانَ؟

وَرَدَ فِي ذَلِكَ حَدِيثُ إِذَا انْتَصَفَ شَعْبَانُ فَلَا تَصُومُوا

هَذَا الْحَدِيثُ أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ وَالتِّرْمِذِيُّ وَابْنُ مَاجَهَ

وَلَكِنَّهُ حَدِيثٌ ضَعِيفٌ

أَنْكَرَهُ الْإِمَامُ أَحْمَدُ وَيَحْيَى بْنُ مَعِينٍ وَغَيْرُهُ

فَالْأَئِمَّةُ أَنْكَرُوا ثُبُوتَ هَذَا الْحَدِيثِ وَقَالُوا إِنَّهُ لَا يَثْبُتُ

وَعَلَى ذَلِكَ فَلَا يَثْبُتُ فِي النَّهْيِ عَنِ الصِّيَامِ بَعْدَ مُنْتَصَفِ شَعْبَانَ شَيْءٌ

وَمِمَّا يَدُلُّ لِذَلِكَ أَنَّهُ قَدْ جَاءَ فِي الصَّحِيحَيْنِ مِنْ حَدِيثِ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تُقَدِّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ وَلَا يَوْمَيْنِ

إِلَّا رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمَهُ

فَالنَّهْيُ هُنَا فِي هَذَا الْحَدِيثِ إِنَّمَا هُوَ عَنْ تَقَدُّمِ رَمَضَانَ بِيَوْمٍ أَوْ يَوْمَيْنِ

مَعْنَى ذَلِكَ أَنَّهُ بِأَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ لَا بَأْسَ

وَهَذَا مِمَّا يُؤَكِّدُ ضَعْفَ حَدِيْثِ إِذَا انْتَصَفَ شَعْبَانُ فَلَا تَصُومُوْا

نَعَمْ


Artikel asli: https://nasehat.net/bolehkah-puasa-setelah-pertengahan-syaban-syaikh-saad-al-khatslan-nasehatulama/